Jumat, 01 November 2013

Abdullah bin Umar Pemilik Kepribadian Istimewa



Keistimewaan-keistimewaan Abdullah bin Umar sangat memikat dan amat banyak. Sebut saja : ilmunya, kerendahan hati, kebulatan tekad, keteguhan pendirian, kedermawanan, keshalihan, ketekunan beribadah serta satu sifat yang jarang sekali ada pada orang lain yaitu kegigihannya mengikuti apapun yang dilakukan Rasulullah Saw sampai ke hal-hal kecil. Banyak sekali orang yang menjadi istimewa karena begitu tekun melakukan hal-hal yang kecil. Abdullah bin Umar adalah salah satunya.

Abdullah bin Umar memeluk Islam di usia belia, 13 tahun. Sejak hari itu sampai ia menemui Allah SWT di usia 85 tahun, ia melakukan kata-katanya sendiri, “Saya telah bai’at kepada Rasulullah Saw … maka sampai saat ini, saya tak pernah belot atau mungkir janji…”

Meniru ajaran ayahnya, Umar bin Khattab, Abdullah bin Umar mempelajari semua yang diajarkan Rasulullah Saw. Saking gandrungnya Abdullah bin Umar pada Rasulullah Saw, ia pun menjadi sangat cermat mengikuti apapun yang dilakukan Rasulullah Saw. Bila Rasulullah Saw pernah shalat di suatu tempat, maka Abdullah bin Umar pun melakukan shalat di tempat itu. Bahkan ketika diketahuinya unta Rasulullah Saw berputar dua kali di suatu tempat di Madinah sebelum beliau turun dan melakukan shalat dua rakaat, Abdullah bin Umar pun membawa untanya berputar dua kali sebelum turun dan shalat dua rakaat pula.

Ummul Mukminin Aisyah ra sampai mengatakan, “Tak seorang pun mengikut jejak Rasulullah Saw di tempat-tempat pemberhentiannya sebagai dilakukan oleh Ibnu Umar.”

Di masa pemerintahannya, Khalifah Usman ra meminta Abdullah bin Umar menjadi hakim, namun ia menolak dengan menjawab, “Saya dengar para hakim ada tiga macam : pertama hakim yang mengadili tanpa ilmu, maka ia dalam neraka. Kedua yang mengadili berdasarkan nafsu, maka ia juga dalam neraka. Dan ketiga yang berijtihad sedang hasil ijtihadnya itu betul, maka ia dalam keadaan berimbang, tidak berdosa tapi tidak pula beroleh pahala. Dan saya atas nama Allah meohon kepada Anda agar dibebaskan dari jabatan itu.”

Khalifah Usman bin Affan mengangguk. Ia pun menerima alasan Abdullah bin Umar dengan syarat ia tak memberitahukan alasannya itu pada orang lain.


Di masa Abdullah bin Umar, umat Islam sudah mulai meraih kemakmuran. Dalam keadaan itu terjadilah kelonggaran-kelonggaran. Mulailah kaum Muslimin yang tadinya hidup sederhana, mencicipi berbagai kemewahan. Sampai-sampai hal itu sudah menjadi hal yang tampak biasa. Namun dalam keadaan demikian, Abdullah bin Umar, orang yang meneladani langsung pekerti Nabi Saw, tak terpengaruh. Ia tetap hidup sederhana dan menggunakan hartanya untuk banyak sekali bersedekah.

Di masa rasulullah Saw, Abdullah bin Umar bermimpi memegang kain beludru yang dapat menerbangkannya ke tempat mana saja di surga. Namun tiba-tiba dua malaikat dan ingin membawanya ke neraka. Untung datang lagi malaikat ketiga yang berkata, “Jangan ganggu!” maka kedua malaikat itu melepaskannya.
Ketika Rasulullah Saw mendengar mimpi itu, beliau bersabda, “Akan menjadi laki-laki paling utamalah Abdullah itu andainya ia sering shalat malam …”
Maka sejak itu, baik di rumah maupun dalam keadaan musafir, Abdullah bin Umar tak pernah meninggalkan shalat malam.

Abdullah bin Umar bukanlah orang miskin, ia kaya namun lebih memilih hidup sederhana. Bukan pula seorang yang pelit karena ia amat dermawan dan pemurah. Tetapi di rumahnya hanya ada barang-barang berupa ranjang, selimut dan tikar yang hargannya tidak sampai 100 dirham.
Abdullah bin Umar pernah menolak diberi baju dari bahan katun yang sebenarnya tidak mahal karena ia takut menjadi sombong.
Ketika diberi obat istimewa untuk membantu menghancurkan makanan di usus, Abdullah bin Umar menjawab, “Obat penghancur makanan? Selama 40 tahun ini saya tak pernah memakan sesuatu sampai kenyang.”

Di saat Khalifah Usman ra terbunuh, orang yang mendesak agrar Abdullah bin Umar menerima jabatan, namun ia menolak. Ia juga menolak berpihak pada salah satu pihak : Khalifah Ali bin Abi Thalib atau Muawiyah yang terlibat dalam perang saudara. Alasannya hanya satu : haram menumpahkan darah sesama muslim.

Abdullah bin Umar wafat suatu hari di tahun 73 Hijriyah. Saat itu matahari telah condong ke Barat. Meninggalkan dunia senja itu, ruh Abdullah bin Umar kembali ke hadirat Tuhannya.
Sumber : Fb Kisah Nabi dan Sahabat

Bila Allah SWT telah memanggil Anda, membuka hati Anda, maka bersegeralah ke Tanah Suci, Insya Allah Perjalanan Ibadah Anda Bersama “SHAFA Tours” Lebih Menentramkan Hati.

Untuk Informasi dan Pendaftaran  silahkan kunjungi kantor kami : “SHAFA Tours Kalimantan Timur, Jl. Letjend S. Parman No. 15A RT.35 (Gunung Guntur/Depan SD Negeri 025/Dekat Kantor Kelurahan Gunungsari Ulu/Masjid Al Muhajirin) Balikpapan. Telp/Fax (0542) 8018396, 7098453, 7190333 atau Hotline :  081 227 999 773, 0812 5409 4914, 0878 1221 5785, 0813 4646 3439, Pin BB 28549ECE, WhatsApp : 0856 500 5077, YM : shafa.kaltim. Website : www.shafatours.com atau kunjungi perwakilan kami didaerah.