Rabu, 24 September 2014

Menyikapi perbedaan awal Zulhijah dan Kapan Puasa Arafah ?

Lagi; Mensikapi Perbedaan Penetapan Awal Zulhijah Dan Kapan Puasa Arafah?

Pemerintah Saudi dan Indonesia telah menetapkan awal Ramadan secara berbeda. Pertanyaan yang kerap muncul kemudian adalah, puasa Arafah dan Idul Adha bagi yang tinggal di Indonesia ikut siapa?

1. Hendaknya dipahami, bahwa perbedaan penetapan ini lumrah saja dan diakui keberadaannya oleh para ulama yang menjadikan rukyatul hilal sebagai standar penetapan. Karena pemahaman yang banyak dipakai sekarang adalah bahwa masing-masing negara menetapkan sendiri sesuai rukyat yang dilakukan di negara tersebut. Dalam kajian fiqih, hal ini disebut ikhtilaful mathali (perbedaan tempat terbitnya bulan). Memang seringnya di Indonesia tidak terlihat hilal, karena waktunya lebih cepat, biasanya posisinya memang masih sangat rendah di bawah 2 derajat. Maka keseringannya adalah menyempurnakan bilangan bulan sebelumnya menjadi 30 hari. Sedangkan di Saudi seringnya lihat hilal. Seperti kemarin, saat terbit posisi hilal sudah di atas 2 derajat. Maka, perbedaan ini hendaknya dihormati, tak perlu disikapi berlebihan apalagi melontarkan tuduhan.

Di Indonesia, lembaga resmi yang ditunjuk pemerintah untuk membuat keputusan ini adalah Depag. Sejauh ini, prosedur yang mereka lakukan sudah sesuai ketentuan syar'i, yaitu mendengar laporan-laporan dari berbagai daerah dan ormas terkait rukyatul hilal, kemudian disidang dan berikutnya diputuskan.

Memang ada pendapat yang berpatokan dengan rukyat global, artinya jika suatu negara telah melihat hilal, maka negeri-negeri lainnya ikut mengikutinya tanpa perlu mereka berpatokan pada rukyat di negerinya masing-masing. Dalam kajian fiqih hal ini disebut wihdatul mathali (satunya tempat terbit bulan). Pandangan inipun sangat diakui dalam dunia fiqih. Namun dalam penerapannya, negeri-negeri Islam sekarang ini lebih menerapkan mazhab ikhtilaful mathali.

2. Lalu kita puasa Arafah ikut siapa? Bukankah puasa Arafah terkait dengan wukuf Arafah?
Sepanjang pemerintah tempat kita tinggal telah memutuskan awal bulan dengan cara yang benar, maka hal tersebut lebih utama kita jadikan pedoman. Sebab ini bukan masalah individu, tapi masalah yang menyangkut urusan publik dan kemasyarakatan. Ini bukan sekedar perbedaan, misalnya, menyentuh perempuan membatalkan wudu atau tidak, lalu kita mengambil salah satu pendapat yang kita anggap lebih kuat dalilnya walaupun berbeda dengan pendapat masyarakat secara umum. Tapi ini adalah perbedaan yang jika terjadi, akan mengganggu suasana kerukunan di tengah masyarakat. Mengambil pendapat yang tidak bertentangan dengan standar syariat, tapi lebih menjaga kerukunan di tengah masyarakat, lebih baik daripada mengambil pendapat yang dia anggap lebih baik namun dapat merusak suasana kerukunan di tengah masyarakat, apalagi jika ternyata tidak lebih baik.

Lalu, bukankah puasa Arafah dikaitkan dengan wukuf Arafah? Puasa Arafah dikaitkan dengan hari Arafah, bukan dengan wukuf Arafah. Atau dengan kata lain, puasa Arafah dikaitkan dengan zaman yaitu tanggal 9 Zulhijah, bukan tempat. Hari Arafah di negara masing-masing adalah tanggal 9 Zulhijah berdasarkan ketetapan pemerintah setempat yang ditetapkan dengan standar rukyatul hilal, walau berbeda dengan waktu wukuf di Arafah.

Jadi bagi masyarakat muslim yang ada di Indonesia, jika pemerintah, dalam hal ini Depag telah memutuskan bahwa awal Zulhijah tahun ini jatuh pada hari Jumat, dan tanggal 9 Zulhijah pada hari Sabtu depannya, maka hari itulah puasa Arafah yang berlaku baginya.  Lalu hari Ahadnya adalah Idul Adha. Tapi kalau dia ingin puasa juga hari Jumatnya, yaitu tanggal 8 Zulhijah di negerinya, hal itu bagus, karena masuk dalam amalan di 10 hari pertama bulan Zulhijah yang sangat Allah cintai.
Wallahu a'lam. 

Bila Allah SWT telah memanggil Anda, membuka hati Anda, maka bersegeralah ke Tanah Suci, Insya Allah Perjalanan Ibadah Anda Bersama “SHAFA Tours” Lebih Menentramkan Hati.
Untuk Informasi dan Pendaftaran  silahkan kunjungi kantor kami : “SHAFA Tours Kalimantan Timur, Jl. Letjend S. Parman No. 15A RT.35 (Gunung Guntur/Depan SD Negeri 025/Dekat Kantor Kelurahan Gunungsari Ulu/Masjid Al Muhajirin) Balikpapan. Telp/Fax (0542) 8018396, 7098453, 7190333 atau Hotline :  081 227 999 773, 0812 5409 4914, 0878 1221 5785, 0813 4646 3439, Pin BB 2BD7B202, WhatsApp : 0856 500 5077, YM : shafa.kaltim. Website : www.shafatours.com atau kunjungi perwakilan kami didaerah. Ikuti Tabungan/Dana Talangan Haji atau Umroh Terencana di BNI Syariah atau BTN Syariah!
Kantor perwakilan kami didaerah, meliputi :
SAMARINDA :  Jl. Rotan Sempurut No.18 Komp. Perum. Juanda 8 RT 14, Telp. (0541) 200945, 7000139, HP. 0821 3127 2727, 0852 4852 2350 / Ustadz Ahmad Rusydi : 0821 3935 3677, Pin BB 7CFD6360
BONTANG : H. Suma Jarmaji (PKT),  Jl. Gn. Wilis 12 Perum BSD Komp. Pupuk Kaltim Telp. 0548-27011, 0812 5857 469, 0819 5390 5969, Pin BB 74565F58
PENAJAM PASER UTARA  Jl. Provinsi Km 1 RT 4 No. 20 HP. 0852 4726 6708, 0815 2044 1959.
BABULU : Babulu Darat RT 012 Kec. Babulu, HP. 0813 4725 2977
TANAH GROGOT, Ustadz Miswan Thahadi, Jl. Senaken Alam Permai 58, HP 0813 4628 1131, 0812 5471 918
SANGATTA : Ustadz H. Imam Nurfakeh (KPC), Masjid Daarussalaam Swarga Bara Kutim/KBIH Bina Umat Hp. 0813 5076 5572, 0812 547 2947
BERAU : Jl. Al-Bina Pembangunan Kelurahan Gunung Panjang Kecamatan Tanjung Redep Kabupaten Berau. Contact Person KH Najmuddin Lc. HP : 0812 5562 6646 / Muhammad fadeli S.Pd. I. HP :  0811 5832 078 / Ibu Choirotus Siami : 0813 3060 0440, Pin BB 79DB885C 

Selasa, 23 September 2014

Kapan Awal Dzulhijah ? Apa Yang Dimaksud Haji Akbar ?



Belakangan ini banyak pertanyaan seputar kapan mulai masuknya tanggal 1 Dzulhijah, sebab hal ini akan terkait erat dengan penentuan wukuf Arafah, Idul Adha, Menyembelih kurban dan beberapa ketentuan lainnya. Santer pula berita bahwa musim haji tahun ini akan menjadi haji Akbar, karena hari wukufnya jatuh pada hari Jumat.

1. Penetapan kapan mas
uknya tanggal 1 Dzulhijah ditetapkan berdasarkan rukyatul hilal (melihat hilal awal bulan), seperti halnya penetapan awal dan akhir Ramadan. Untuk tahun ini, 1435 H, rukyatul hilal dilakukan pada hari Rabu ini. Karena Rabu ini, menurut hisab, adalah tanggal 29 Dzulqaidah. Maka sore Rabu ini menjelang maghrib dianjurkan untuk berusaha melihat hilal awal bulan. Jika Rabu ini terlihat hilal, maka berarti Kamis berikutnya dianggap sebagai 1 Dzulhijah, dan dengan demikian, wukuf Arafah 9 Dzulhijah, jatuh pada hari Jumat berikutnya. Tapi jika hilal tidak terlihat, maka Dzulqaidah digenapkan menjadi 30 hari hingga Kamis, maka awal Dzulhijah jatuh pada hari Jumat dan berikutnya wukuf Arafah jatuh pada hari Sabtu depan.

2. Terkait dengan istilah ‘Haji Akbar’ para ulama berbeda pendapat; Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud adalah ‘Hari Arafah’, adapula yang berpendapat bahwa yang dimaksud adalah ‘Hari Nahr’ (Idul Adha). Adapula yang berpendapat ibadah haji itu sendiri untuk membedakannya dengan umrah yang disebut sebagai Haji Ashgar (haji kecil).

Di antara pendapat-pendapat tersebut, pendapat paling kuat adalah ‘Hari Nahr’ atau Idul Adha, tanggal 10 Dzulhijah. Berdasarkan dalil-dalil yang ada dan pemahaman salafushaleh..

Ibnu Jarir Ath-Thabari, dalam tafsirnya, ketika menafsirkan ayat ke 3 surat At-Taubah mencantumkan perbedaan para ulama tentang maksud ‘Haji Akbar’ yang terkandung dalam ayat tersebut lengkap dengan dalilnya masing-masing. Setelah itu beliau menyatakan, “Pendapat yang paling kuat menurut kami, yang menyatakan bahwa yang dimaksud Haji Akbar adalah Hari Nahr (Idul Adha).”

Begitupula penyusun kitab-kitab syarah hadits utama, seperti Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Fathul Bari yang mensyarah Shahih Bukhari, atau Imam Nawawi dalam kitab Syarah Shahih Muslim, juga Azim Abadi dalam kitab Aunul Ma’bud yang mensyarah Sunan Abu Daud, Al-Mubarakfuri dalam kitab Tuhfatul Ahwazi yang mensyarah Sunan Tirmizi, dan lainnya. Mereka semuanya berpendapat bahwa yang dimaksud Haji Akbar adalah Hari Nahr (Idul Adha). Di antara alasannya karena pada hari ini banyak terkumpul amalan-amalan haji utama, seperti melontar jumrah, meenggundul kepala, menyembelih kurban dan thawaf.

Terkait dengan ayat yang dimaksud adalah sebagai berikut;

وَأَذَانٌ مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الأَكْبَرِ أَنَّ اللّهَ بَرِيءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُهُ - سورة التوبة : 3

“Dan inilah suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia Haji Akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin.” QS. At-Taubah: 3

Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab Shahihnya (4655) keterkaitan ayat di atas dengan riwayat dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa di diutus oleh Abu Bakar Ash-Shidiq untuk mengumumkan di hadapan orang-orang di Mina pada hari Nahr (Idul Adha) agar setelah itu tidak boleh ada orang musyrik yang menunaikan haji dan tidak boleh ada orang yang melakukan haji dalam keadaan telanjang. Berikutnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk mengumumkan pada hariNahr bahwa setelah itu mereka berlepas dari kaum musyrik dan mereka dilarang beribadah haji dalam keadaan telanjang.

Dalam Riwayat lain, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يَومُ الْحَجِّ الأكْبَرِ يَوْمُ النَّحْرِ

“Hari Haji Akbar adalah hari nahr (Idul Adha).” HR. Abu Daud

Dengan demikian, jelas bahwa yang dimaksud Haji Akbar bukanlah ibadah haji yang hari Arafahnya bertepatan dengan hari Jumat. Tidak ada dalil yang jelas menunjukkan hal tersebut sebagaimana tidak ada dalil shahih yang menunjukkan keutamaannya secara khusus.

Namun demikian, jika wukuf Arafah bertepatan dengan hari Jumat, jelas hal tersebut sangat utama, berbeda dengan apabila wukufnya selain hari Jumat. Karena di dalamnya terkumpul dua hari yang sangat mulia; Hari Jumat dan Hari Arafah. Disamping, hal tersebut sesuai dengan yang dialami Nabi shallallahu alaihi wa sallam saat haji Wada yang kala itu wukufnya berbarengan dengan hari Jumat. 

Akan tetapi menyebutnya sebagai Haji Akbar dan meyakini ada fadhilah atau keutamaan tertentu secara khusus, semestinya membutuhkan dalil yang jelas dan shahih....
Wallahu a’lam. 
Sumber : Ustadz Abdullah Haidir

Bila Allah SWT telah memanggil Anda, membuka hati Anda, maka bersegeralah ke Tanah Suci, Insya Allah Perjalanan Ibadah Anda Bersama “SHAFA Tours” Lebih Menentramkan Hati.
Untuk Informasi dan Pendaftaran  silahkan kunjungi kantor kami : “SHAFA Tours Kalimantan Timur, Jl. Letjend S. Parman No. 15A RT.35 (Gunung Guntur/Depan SD Negeri 025/Dekat Kantor Kelurahan Gunungsari Ulu/Masjid Al Muhajirin) Balikpapan. Telp/Fax (0542) 8018396, 7098453, 7190333 atau Hotline :  081 227 999 773, 0812 5409 4914, 0878 1221 5785, 0813 4646 3439, Pin BB 2BD7B202, WhatsApp : 0856 500 5077, YM : shafa.kaltim. Website : www.shafatours.com atau kunjungi perwakilan kami didaerah. Ikuti Tabungan/Dana Talangan Haji atau Umroh Terencana di BNI Syariah atau BTN Syariah!
Kantor perwakilan kami didaerah, meliputi :
SAMARINDA :  Jl. Rotan Sempurut No.18 Komp. Perum. Juanda 8 RT 14, Telp. (0541) 200945, 7000139, HP. 0821 3127 2727, 0852 4852 2350 / Ustadz Ahmad Rusydi : 0821 3935 3677, Pin BB 7CFD6360
BONTANG : H. Suma Jarmaji (PKT),  Jl. Gn. Wilis 12 Perum BSD Komp. Pupuk Kaltim Telp. 0548-27011, 0812 5857 469, 0819 5390 5969, Pin BB 74565F58
PENAJAM PASER UTARA  Jl. Provinsi Km 1 RT 4 No. 20 HP. 0852 4726 6708, 0815 2044 1959.
BABULU : Babulu Darat RT 012 Kec. Babulu, HP. 0813 4725 2977
TANAH GROGOT, Ustadz Miswan Thahadi, Jl. Senaken Alam Permai 58, HP 0813 4628 1131, 0812 5471 918
SANGATTA : Ustadz H. Imam Nurfakeh (KPC), Masjid Daarussalaam Swarga Bara Kutim/KBIH Bina Umat Hp. 0813 5076 5572, 0812 547 2947
BERAU : Jl. Al-Bina Pembangunan Kelurahan Gunung Panjang Kecamatan Tanjung Redep Kabupaten Berau. Contact Person KH Najmuddin Lc. HP : 0812 5562 6646 / Muhammad fadeli S.Pd. I. HP :  0811 5832 078 / Ibu Choirotus Siami : 0813 3060 0440, Pin BB 79DB885C 

Senin, 22 September 2014

Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah



Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Dzulhijjah, kita sebagai kaum muslimin sudah sepatutnya menyambut kedatangan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Hal tersebut karena Allah SWT telah menjadikan hari-hari pertama bulan Dzulhijjah sebagai “musim kebaikan” baik bagi para jamaah haji maupun bagi yang sedang tidak melaksanakan rukun Islam kelima tersebut.
Allah SWT bersumpah demi sepuluh hari itu (QS. Al Fajar: 1-2), dan tiadalah sumpah dikemukakan oleh Tuhan kecuali di dalamnya terkandung keagungan dan keutamaan tempat, waktu maupun keadaan.
Bagi para jamaah haji, pemanfaatan momentum sepuluh hari bulan Dzulhijjah akan meningkatkan kualitas dan konsentrasi ibadah haji serta syiar Islam secara keseluruhan.
Sedangkan bagi yang tidak melaksanakan haji, bersungguh-sungguh beribadah pada hari-hari tersebut kualitasnya menyamai jihad fi sabilillah, karena keutamaan awal sepuluh hari Dzulhijjah semisal keutamaan sepuluh malam terakhir Ramadhan.
Ibnu Hajar Al-Asqalani menyebut bahwa keistimewaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah disebabkan oleh berkumpulnya ibadah-ibadah utama yang terdiri dari: shalat, sedekah, puasa dan haji.
Sedangkan Ibnu Katsir menukil riwayat dari Ibnu Abbas RA menyatakan bahwa Allah SWT mewahyukan Taurat kepada Musa AS yang didahului dengan berpuasa selama 40 hari; 30 hari disinyalir berada pada bulan Dzulqa’dah dan 10 hari lainnya awal Dzulhijjah. Puasa itu menjadi penyempurna turunnya Taurat kepada Musa, dan pada bulan yang sama Allah SWT menurunkan wahyu terakhir Alquran kepada Rasulullah SAW.
Di bulan Dzulhijjah, Allah SWT menggabungkan keharaman waktu (Dzulhijjah sebagai salah satu bulan haram), keharaman tempat (Makkah dan Madinah sebagai tanah Haram), dan keharaman kondisi/momentum (berhaji di Baitul Haram yang menjadi profil paripurna seorang Muslim).
Maka, berbagai keistimewaan tersebut menjadikan bulan Dzulhijjah sebagai bulan istimewa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Tidak ada suatu hari yang perbuatan baik di dalamnya lebih dicintai oleh Allah SWT daripada amalan sepuluh hari.”
Para sahabat bertanya, “Tidak pula jihad fi sabilillah (lebih baik darinya)?”
Rasulullah SAW menjawab, “Tidak pula Jihad di jalan Allah (lebih baik darinya), kecuali seorang laki-laki yang keluar rumah dengan mambawa jiwa dan hartanya serta pada saat pulang tidak membawa apa-apa.” (HR. Bukhari).
Karena keistimewaan itu, beberapa perbuatan baik yang istimewa dilakukan di antaranya:

1. Menjalankan ibadah haji bagi mereka yang mampu melaksanakannya. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa melakukan ibadah haji di rumah ini dan tidak berkata kotor maupun tidak berguna, maka dosanya akan dihapuskan sebagaimana bayi yang baru keluar dari rahim ibunya.” (HR. Bukhari-Muslim).

2. Puasa sunah tarwiyah dan arafah. Adalah Rasulullah SAW yang berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah, Hari Asyura dan tiga hari dalam setiap bulan.” (HR. Abu Daud).

3. Memperbanyak takbir, tahmid dan tahlil. Dari Ibnu Umar RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari yang perbuatan baik di dalamnya lebih agung di sisi Allah dan dicintai-Nya dibanding sepuluh hari. Maka perbanyaklah tasbih, tahmid, tahlil dan takbir di dalamnya.” (HR. Tabrani).

4. Melaksanakan penyembelihan kurban (jika mampu). Dari Ummu Salmah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kalian menyaksikan bulan Dzulhijjah dan berkeinginan untuk berkurban, maka janganlah mengambil sekecil apa pun bagian dari rambut maupun kukunya sampai ia disembelih.” (HR. Muslim).

5. Memperbanyak ibadah sunah semisal berpuasa, shalat, sedekah, membaca Alquran dan semacamnya. (QS. Ali Imran: 133).
Demikianlah keistimewaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dengan harapan kaum Muslimin dapat memanfaatkan momentum istimewa dengan amal ibadah yang bernilai istimewa. Wallahu a’lam.

Bila Allah SWT telah memanggil Anda, membuka hati Anda, maka bersegeralah ke Tanah Suci, Insya Allah Perjalanan Ibadah Anda Bersama “SHAFA Tours” Lebih Menentramkan Hati.

Untuk Informasi dan Pendaftaran  silahkan kunjungi kantor kami : “SHAFA Tours Kalimantan Timur, Jl. Letjend S. Parman No. 15A RT.35 (Gunung Guntur/Depan SD Negeri 025/Dekat Kantor Kelurahan Gunungsari Ulu/Masjid Al Muhajirin) Balikpapan. Telp/Fax (0542) 8018396, 7098453, 7190333 atau Hotline :  081 227 999 773, 0812 5409 4914, 0878 1221 5785, 0813 4646 3439, Pin BB 2BD7B202, WhatsApp : 0856 500 5077, YM : shafa.kaltim. Website : www.shafatours.com atau kunjungi perwakilan kami didaerah. Ikuti Tabungan/Dana Talangan Haji atau Umroh Terencana di BNI Syariah atau BTN Syariah!
Kantor perwakilan kami didaerah, meliputi :
SAMARINDA :  Jl. Rotan Sempurut No.18 Komp. Perum. Juanda 8 RT 14, Telp. (0541) 200945, 7000139, HP. 0821 3127 2727, 0852 4852 2350 / Ustadz Ahmad Rusydi : 0821 3935 3677, Pin BB 7CFD6360
BONTANG : H. Suma Jarmaji (PKT),  Jl. Gn. Wilis 12 Perum BSD Komp. Pupuk Kaltim Telp. 0548-27011, 0812 5857 469, 0819 5390 5969, Pin BB 74565F58
PENAJAM PASER UTARA  Jl. Provinsi Km 1 RT 4 No. 20 HP. 0852 4726 6708, 0815 2044 1959.
BABULU : Babulu Darat RT 012 Kec. Babulu, HP. 0813 4725 2977
TANAH GROGOT, Ustadz Miswan Thahadi, Jl. Senaken Alam Permai 58, HP 0813 4628 1131, 0812 5471 918
SANGATTA : Ustadz H. Imam Nurfakeh (KPC), Masjid Daarussalaam Swarga Bara Kutim/KBIH Bina Umat Hp. 0813 5076 5572, 0812 547 2947
BERAU : Jl. Al-Bina Pembangunan Kelurahan Gunung Panjang Kecamatan Tanjung Redep Kabupaten Berau. Contact Person KH Najmuddin Lc. HP : 0812 5562 6646 / Muhammad fadeli S.Pd. I. HP :  0811 5832 078 / Ibu Choirotus Siami : 0813 3060 0440, Pin BB 79DB885C 

Jumat, 19 September 2014

Rahasia Agung Ibadah Haji



Ibadah haji merupakan ibadah yang agung, yang menunjukkan tanda-tanda kekuasaan Allah swt, menyimpan rahasia yang indah, hikmah yang bermacam, keberkahan yang banyak, manfaat yang terlihat, baik itu dalam peringkat individu maupun masyarakat.
Diantara hikmah dan manfaat yang terkandung di dalamnya adalah :

1- Perwujudan ubudiyah kepada Allah swt,
Karena kesempurnaan makhluk ada pada perwujudan ubudiyahnya kepada Allah swt, setiap kali perwujudan ubudiyah seorang hamba bertambah maka akan bertambah pula kesempurnaannya, dan tinggilah derajatnya di sisi Allah swt.
Meninggalkan hartanya, keluarganya dan tanah airnya, sederhana dalam pakaiannya, terbuka kepalanya, tawadhu’ kepada Rabbnya, meninggalkan wewangian dan wanita, berpindah-pindah dari satu tempat ketempat lain dengan hati yang khusyuk, air mata yang mengalir, lisan yang selalu berdzikir mengharapkan rahmat Rabbnya, dan takut akan adzab-NYA.
Kemudian syiar jamaah haji semenjak ihramnya hingga melempar Jumrah Aqabah dan mencukur/tahalul ( Labbaika Allahumma Labbaika, Labbaika Laa Syariika Laka Labbaika )
Maknanya adalah : Ya Allah, aku tunduk kepada-Mu, melaksanakan perintah-Mu, bersiap mengemban amanah yang Engkau bebankan, karena mentaati-Mu, berserah diri tanpa paksaan atau keraguan.

2- Menegakkan dzikir kepada Allah swt
Karena dzikir merupakan tujuan yang paling agung dalam seluruh ibadah, dimana ibadah tidak disyariatkan kecuali karenanya, dan tidak manusia bertaqarrub dengan sesuatu yang menyerupainya.
Makna seperti ini nampak dengan sejelas-jelasnya dalam ibadah haji, tidaklah disyariatkan thawaf mengelilingi Kabah, tidak juga Syai antara Shafa dan Marwah, tidak juga melempar Jumrah kecuali untuk menegakkan dzikir kepada Allah swt.
” Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah swt pada hari yang telah ditentukan”. [ QS Al Hajj : 28 ]

3- Keterikatan kaum muslimin dengan kiblat mereka.
Dimana mereka memalingkan wajah kearahnya dalam shalat fardhu mereka lima kali dalam sehari.
Dalam ikatan ini ada rahasia yang begitu menakjubkan, karena memalingkan wajah mereka dari menghadap ke barat yang kafir, atau timur yang atheis, sehingga kekal izzah dan kemuliaan mereka.

4- Bahwa haji merupakan kesempatan agung untuk menghadap kepada Allah swt.
Dimana dalam ibadah haji terkumpul berbagai ibadah yang tidak ditemukan dalam ibadah lain, dimana didalamnya ada ibadah yang lain seperti sholat lima waktu dan ibadah lain yang dilakukan dalam haji maupun diluarnya.
Namun wukuf hanya ada dalam ibadah haji, begitu juga bermalam di Muzdalifah, melempar Jumrah, menyembelih qurban, dan amalan haji yang lain.

5- Ibadah haji merupakan wasilah yang agung untuk menggugurkan kesalahan,dan mengangkat derajat : karena haji menghancurkan dosa yang sebelumnya.
Nabi saw berkata kepada Amru bin Ash ra : tahukah engkau bahwa Islam menghancurkan dosa yang sebelumnya, dan bahwa hijrah menghancurkan dosa sebelumnya, dan bahwa haji menghancurkan dosa yang sebelumnya (HR Muslim).

6- Ibadah haji memberikan cerita kenangan yang indah bagi yang mengalaminya, sehingga kita sering mendengar kisah mereka yang indah-indah ketika berhaji.

Dan banyak lagi rahasia dan hikmah dari  ibadah haji yang belum tersampaikan disini, semoga Allah swt memberikan haji yang mabrur bagi jamaah haji kita, juga memberikan kemudahan bagi mereka yang belum berhaji, aamiin………………
Sumber :  bundadontworry.wordpress.com

Bila Allah SWT telah memanggil Anda, membuka hati Anda, maka bersegeralah ke Tanah Suci, Insya Allah Perjalanan Ibadah Anda Bersama “SHAFA Tours” Lebih Menentramkan Hati.

Untuk Informasi dan Pendaftaran  silahkan kunjungi kantor kami : “SHAFA Tours Kalimantan Timur, Jl. Letjend S. Parman No. 15A RT.35 (Gunung Guntur/Depan SD Negeri 025/Dekat Kantor Kelurahan Gunungsari Ulu/Masjid Al Muhajirin) Balikpapan. Telp/Fax (0542) 8018396, 7098453, 7190333 atau Hotline :  081 227 999 773, 0812 5409 4914, 0878 1221 5785, 0813 4646 3439, Pin BB 2BD7B202, WhatsApp : 0856 500 5077, YM : shafa.kaltim. Website : www.shafatours.com atau kunjungi perwakilan kami didaerah. Ikuti Tabungan/Dana Talangan Haji atau Umroh Terencana di BNI Syariah atau BTN Syariah!
Kantor perwakilan kami didaerah, meliputi :
SAMARINDA :  Jl. Rotan Sempurut No.18 Komp. Perum. Juanda 8 RT 14, Telp. (0541) 200945, 7000139, HP. 0821 3127 2727, 0852 4852 2350 / Ustadz Ahmad Rusydi : 0821 3935 3677, Pin BB 7CFD6360
BONTANG : H. Suma Jarmaji (PKT),  Jl. Gn. Wilis 12 Perum BSD Komp. Pupuk Kaltim Telp. 0548-27011, 0812 5857 469, 0819 5390 5969, Pin BB 74565F58
PENAJAM PASER UTARA  Jl. Provinsi Km 1 RT 4 No. 20 HP. 0852 4726 6708, 0815 2044 1959.
BABULU : Babulu Darat RT 012 Kec. Babulu, HP. 0813 4725 2977
TANAH GROGOT, Ustadz Miswan Thahadi, Jl. Senaken Alam Permai 58, HP 0813 4628 1131, 0812 5471 918
SANGATTA : Ustadz H. Imam Nurfakeh (KPC), Masjid Daarussalaam Swarga Bara Kutim/KBIH Bina Umat Hp. 0813 5076 5572, 0812 547 2947
BERAU : Jl. Al-Bina Pembangunan Kelurahan Gunung Panjang Kecamatan Tanjung Redep Kabupaten Berau. Contact Person KH Najmuddin Lc. HP : 0812 5562 6646 / Muhammad fadeli S.Pd. I. HP :  0811 5832 078 / Ibu Choirotus Siami : 0813 3060 0440, Pin BB 79DB885C