Rasulullah SAW meletakkan batu
pertama Masjid Quba tepat di kiblatnya.
Semua masjid yang berada di Makkah,
Madinah, dan Palestina selalu istimewa bagi umat Islam. Masjid-masjid ini punya
nilai yang lekat dengan sejarah peradaban Islam. Begitupun dengan masjid Quba.
Menilik dari sejarahnya, Masjid
Quba punya nilai historis yang sangat tinggi. Masjid ini adalah masjid
pertama yang dibangun Rasulullah SAW.
Masjid Quba dibangun pada awal peradaban Islam. Tepatnya, 8 Rabiul Awal
pada 1 Hijriyah. Lokasinya berada di sebelah tenggara Kota Madinah, lima
kilometer di luarnya.
Dulu, masjid ini dibangun dengan
bahan yang sangat sederhana. Seiring berjalannya waktu, renovasi banyak
dilakukan Kerajaan Arab Saudi.
Masjid ini juga mengalami perluasan.
Dalam buku berjudul Sejarah Madinah Munawwarah yang ditulis Dr Muhammad
Ilyas Abdul Ghani, dijelaskan masjid ini direnovasi besar-besaran pada 1986.
Kala itu, Pemerintah Arab Saudi
bahkan mengeluarkan dana hingga 90 juta riyal Saudi untuk memperluas masjid ini
yang nantinya bisa menampung 20 ribu jamaah yang mengunjunginya.
Dalam sejarah yang dituliskan, tokoh
Islam yang memegang peranan penting dalam pembangunan masjid ini adalah Sayyidina
‘Ammar Radhiyallahu lanhu.
Ketika Rasulullah SAW berhijrah dari
Makkah ke Madinah, pria ini mengusulkan untuk membangun tempat berteduh bagi
sang Nabi di kampung Quba yang tadinya hanya terdiri atas hamparan kebun kurma.
Kemudian, dikumpulkanlah batu-batu
dan disusun menjadi masjid yang sangat sederhana. Meskipun tak seberapa besar,
paling tidak bangunan ini bisa menjadi tempat berteduh bagi rombongan
Rasulullah. Mereka pun bisa beristirahat kala siang hari dan mendirikan shalat
dengan tenang.
Rasulullah SAW meletakkan batu
pertama tepat di kiblatnya dan ikut menyusun batu-batu selanjutnya hingga bisa
menjadi pondasi dan dinding masjid.
Rasullullah SAW dibantu para sahabat
dan kaum Muslim yang lain. Ammar menjadi pengikut Rasulullah yang paling rajin
dalam membangun masjid ini.
Tanpa kenal lelah, ia membawa
batu-batu yang ukurannya sangat besar, hingga orang lain tak sanggup
mengangkatnya.
Ammar mengikatkan batu itu ke perutnya
sendiri dan membawanya untuk dijadikan bahan bangunan penyusun masjid ini.
Ammar memang selalu dikisahkan sebagai prajurit yang sangat perkasa bagi
pasukan Islam. Dia mati syahid pada usia 92 tahun.
Pada awal pembangunannya yang
dibangun dengan tangan Rasulullah sendiri masjid ini berdiri di atas kebun
kurma.
Luas kebun kurmanya kala itu 5.000
meter persegi dan masjidnya baru sekitar 1.200 meter persegi. Rasulullah
sendiri pula yang mengonsep desain dan model masjidnya.
Meskipun sangat sederhana, Masjid
Quba boleh dianggap sebagai contoh bentuk masjid-masjid selanjutnya. Bangunan
yang sangat sederhana kala itu sudah memenuhi syarat-syarat yang perlu untuk
pendirian masjid.
Masjid ini telah memiliki sebuah
ruang persegi empat dan berdinding di sekelilingnya. Di sebelah utara dibuat
serambi untuk tempat sembahyang.
Dulu, ruangan ini bertiangkan pohon
kurma, beratap datar dari pelepah, dan daun korma yang dicampur dengan tanah
liat. Di tengah-tengah ruang terbuka dalam masjid yang kemudian biasa disebut sahn
terdapat sebuah sumur tempat wudhu.
Di sini, jamaah bisa mengambil air
untuk membersihkan diri. Dalam masjid ini, kebersihan selalu terjaga, cahaya
matahari dan udara pun dapat masuk dengan leluasa.(republika.co.id)
Bila Allah SWT telah memanggil Anda, membuka hati Anda, maka
bersegeralah ke Tanah Suci, Insya Allah Perjalanan Ibadah Anda Bersama “SHAFA Tours”
Lebih Menentramkan Hati.
Untuk Informasi dan Pendaftaran silahkan kunjungi kantor kami : “SHAFA Tours” Kalimantan Timur, Jl. Letjend S. Parman No. 15A RT.35 (Gunung Guntur/Depan SD Negeri 025/Dekat Kantor Kelurahan Gunungsari Ulu/Masjid Al Muhajirin) Balikpapan. Telp/Fax (0542) 8018396, 7098453, 7190333 atau Hotline : 081 227 999 773, 0812 5409 4914, 0878 1221 5785, 0813 4646 3439, Pin BB 2BD7B202, WhatsApp : 0856 500 5077, YM : shafa.kaltim. Website : www.shafatours.com atau kunjungi perwakilan kami didaerah.