Kamis, 07 Agustus 2014

Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya ?



Laki-laki itu berhenti sejenak dan memandangi brosur yang tertata rapi di meja dan rak. Matanya tampak menelusuri huruf demi huruf di atas brosur itu sebelum akhirnya dia memutuskan untuk mengambil sebuah brosur yang berisi panduan untuk mereka yang ingin mendaftar menjadi haji reguler.

Pria dengan baju koko putih dan rambut yang seluruhnya berwarna senada dengan bajunya itu tampak mengerutkan kening yang membuat semua wajahnya pun turut mengerut  sempurna. Menandakan usianya yang senja.

Ketika akhirnya seorang petugas pameran mendekat, berceritalah si pria tua ini. Dia sudah mendaftar untuk menunaikan ibadah haji  sejak 2011 lalu. Namun, dia baru dijanjikan akan menginjakkan kaki di Tanah Suci sekitar delapan tahun ke depan. Pensiunan guru berusia sekitar 70 tahun itu menampakkan raut muka cemasnya dan berujar lirih, ‘’Bagaimana kalau saya keburu mati, Bu?’’

Curahan hati yang sama juga terdengar dari pria lanjut usia berusia 84 tahun.  Berlama-lama berdiri di depan booth pameran haji yang berlangsung bersamaan dengan ajang Seleksi Tilawatil Quran (STQ) di Bangka Belitung beberapa waktu lalu, dia bertutur tentang rindunya memandang Kabah secara langsung.

Demi mewujudkan mimpi itu, dia menabung rupiah yang didapatnya sejak usia muda. ‘’Saya menabung selama 25 tahun untuk naik haji,’’ ujarnya.  Ketika akhirnya tabungannya cukup untuk membawanya bersimpuh di Baitullah, dia justru tidak punya keberanian mendaftarkan diri. ‘’Umur saya sudah segini, belum lagi saya harus menunggu mungkin sampai belasan tahun untuk berangkat. Apa saya masih bisa berhaji?’’

Pemotongan kuota haji akibat adanya pembangunan besar-besaran di kompleks Masjidil Haram tak ayal  menyebabkan masa tunggu para calon haji menjadi amat panjang. Mereka yang telah mendaftar pun harus rela menunggu lebih lama lagi untuk bisa menjejakkan kaki  di Tanah Suci.

Harapan itu sebenarnya terus ada. Hanya, semua mesti tertunda sejenak. Para orangtua itu baru bisa sedikit tersenyum ketika dikatakan bahwa sebenarnya mereka telah berhaji ketika telah mendaftarkan diri. Meski pada akhirnya lantaran takdir ternyata mereka tidak berhasil menjejakkan kakinya di sana.
Sumber : www.jurnalhaji.com

 Bila Allah SWT telah memanggil Anda, membuka hati Anda, maka bersegeralah ke Tanah Suci, Insya Allah Perjalanan Ibadah Anda Bersama “SHAFA Tours” Lebih Menentramkan Hati.

Untuk Informasi dan Pendaftaran  silahkan kunjungi kantor kami : “SHAFA Tours Kalimantan Timur, Jl. Letjend S. Parman No. 15A RT.35 (Gunung Guntur/Depan SD Negeri 025/Dekat Kantor Kelurahan Gunungsari Ulu/Masjid Al Muhajirin) Balikpapan. Telp/Fax (0542) 8018396, 7098453, 7190333 atau Hotline :  081 227 999 773, 0812 5409 4914, 0878 1221 5785, 0813 4646 3439, Pin BB 2BD7B202, WhatsApp : 0856 500 5077, YM : shafa.kaltim. Website : www.shafatours.com atau kunjungi perwakilan kami didaerah. Ikuti Tabungan/Dana Talangan Haji atau Umroh Terencana di BNI Syariah atau BTN Syariah!
Kantor perwakilan kami didaerah, meliputi :
SAMARINDA :  Jl. Rotan Sempurut No.18 Komp. Perum. Juanda 8 RT 14, Telp. (0541) 200945, 7000139, HP. 0821 3127 2727, 0852 4852 2350 / Ustadz Ahmad Rusydi : 0821 3935 3677, Pin BB 7CFD6360
BONTANG : H. Suma Jarmaji (PKT),  Jl. Gn. Wilis 12 Perum BSD Komp. Pupuk Kaltim Telp. 0548-27011, 0812 5857 469, 0819 5390 5969, Pin BB 74565F58
PENAJAM PASER UTARA  Jl. Provinsi Km 1 RT 4 No. 20 HP. 0852 4726 6708, 0815 2044 1959.
BABULU : Babulu Darat RT 012 Kec. Babulu, HP. 0813 4725 2977
TANAH GROGOT, Ustadz Miswan Thahadi, Jl. Senaken Alam Permai 58, HP 0813 4628 1131, 0812 5471 918
SANGATTA : Ustadz H. Imam Nurfakeh (KPC), Masjid Daarussalaam Swarga Bara Kutim/KBIH Bina Umat Hp. 0813 5076 5572, 0812 547 2947
BERAU : Jl. Al-Bina Pembangunan Kelurahan Gunung Panajng Kecematan Tanjung Redep Kabupaten Berau. Contact Person KH Najmuddin Lc. HP : 0812 5562 6646 / Muhammad fadeli S.Pd. I. HP :  0811 5832 078 / Ibu Choirotus Siami : 0813 3060 0440, Pin BB 79DB885C